Tuhan Yesus menyatakan tujuan penciptaan manusia dengan jelas dalam Kejadian 1 ayat 28. Dalam ayat Alkitab itu, disebutkan pula bahwa penciptaan tersebut berkaitan dengan pengelolaan alam semesta. Sekadar informasi, Kejadian 1 merupakan pasal pertama dalam Perjanjian Lama Alkitab. Pasal tersebut memuat kisah penciptaan dunia dalam enam hari.

Al-Biqa'i menulis bahwa karena ayat yang lalu dapat menimbulkan kesan tentang kemandirian mutlak manusia, ayat di atas mengingatkan semua pihak bahwa: "Dan mereka, kapan dan di manapun, tidak akan mengambil pelajaran darinya kecuali jika Allah menghendaki. Dia adalah Tuhan yang patut kita bertakwa kepada-Nya sehingga mesti dilaksanakan

Relationship Meramalkan Masa Depan Pongki Pamungkas Penulis The Answer Is Love, All You Need Is Love, dan To Love and To Be Loved Selasa, 1 Mei 2018 - 16:06 Bagikan "Masa depan akan menjadi milik orang yang meyakini indahnya mimpi-mimpi mereka." (Eleanor Roosevelt)

Manusia, kata Bupati, hanya bisa merencanakan, tapi Tuhan yang menentukan. Seperti halnya dalam perjalanan ibadah Natal tahun ini, pengalaman-pengalaman indah banyak ia dan rombongan rasakan. Sampai kini pun Allah tetap mencari manusia yang terhilang dan berbahagialah mereka yang mau menyerahkan diri kepada-Nya. Bukannya tanpa maksud jika Tuhan memilih kita. Ia memiliki tujuan yang indah dalam hidup kita, yakni agar hidup kita menghasilkan buah, artinya hidup kita berguna bagi orang lain.
Manusia dapat membuat rencana, tetapi Allah yang menentukan jalan hidupnya. Raja menerima kuasa dari Allah, jadi, ia tidak bersalah dalam keputusannya. TUHAN menghendaki orang berlaku jujur dalam perdagangan, juga dalam memakai ukuran dan timbangan.
manusia merencanakan tuhan menentukan
11/11/2021 1 Timotius 6:11-21 "Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan." (1 Timotius 6:11) Apabila manusia mendapatkan predikat yang baik, maka ia akan senang dan semakin termotivasi untuk hidup dengan lebih baik. Tuhan sudah merencanakan hidup ciptaan-Nya ketika dilahirkan ke dunia, dan memberikan hak kepada manusia untuk menentukan jalan hidupnya. namun kebanyakan manusia kepintaran menentukan jalan hidupnya sendiri dengan menggunakan pemikiran sendiri, bukannya kehendak Tuhan! Teologi yang memberi keyakinan tentang ke-Maha Kuasaan, ke-Maha Hadiran, dan ke-Maha Tak Berhinggaan Tuhan (The Ultimed Supreme Being). Sistem teologi yang dapat menghilangkan dahaga spiritual manusia modern adalah teologi proporsionalitas Ahlussunnah wal jamaah yang mampu menciptakan ekuilibrium kehidupan. .
  • 1oumlui1xf.pages.dev/647
  • 1oumlui1xf.pages.dev/745
  • 1oumlui1xf.pages.dev/735
  • 1oumlui1xf.pages.dev/863
  • 1oumlui1xf.pages.dev/811
  • 1oumlui1xf.pages.dev/629
  • 1oumlui1xf.pages.dev/962
  • 1oumlui1xf.pages.dev/148
  • 1oumlui1xf.pages.dev/407
  • 1oumlui1xf.pages.dev/703
  • 1oumlui1xf.pages.dev/117
  • 1oumlui1xf.pages.dev/609
  • 1oumlui1xf.pages.dev/275
  • 1oumlui1xf.pages.dev/19
  • 1oumlui1xf.pages.dev/5
  • manusia merencanakan tuhan menentukan