Upayapenanggulangan tanah longsor dapat dilakukan dengan melihat dan menganalisa secara tepat faktor-faktor penyebab terjadinya longsor, terutama yang diakibatkan oleh aktivitas manusia. Semakin cepat dan tepat upaya penanggulangan tersebut, maka akan meminimalkan dampak kerusakan yang ditimbulkan, termasuk korban jiwanya. Tanah longsor adalah bencana alam yang membahayakan karena sifatnya yang datang dengan tiba- tiba. Banyak korban jiwa yang ditimbulkan dari tanah longsor, selain itu banyak pula kerugian material yang akan dirasakan, khsusnya bagi masyarakat yang rumahnya tertimbun longsoran tanah. Maka dari itulah perlu adanya upaya - upaya khusus untuk menanggulangi terjadinya tanah longsor. Adapun penanggulangan pasca terjadinya bencana longsor adalah sebagai berikut Membuat Benteng atau Beton Membangun semacam benteng untuk menutupi tebing atau lereng yang terbuat dari tanah. Bentang atau beton ini bisa berupa bangunan dari semen yang menutupi tebing atau lereng tanah tersebut. Hal ini bisa membantu untuk meminimalisir terjadinya tanah longsor karena tanah akan tertahan oleh semen tersebut sehingga tidak mudah longsor. Air hujan yang turun terkadang bisa merember masuk ke dalam tanah, melewati celah - celah tanah tersebut sehingga membuat struktur tanah menjadi rapuh dan pada akhirnya akan longsor dan menimpa bangunan yang ada di bawahnya. Tidak Menebang Pohon di Lereng Akar - akar pohon sangat berguna untuk membuat struktur tanah menjadi lebih kuat, sehingga tidak mudah terjadi longsor. Pohon - pohon yang memiliki akar ini memiliki kemampuan untuk menyerap air dan menyimpannya di dalam tanah, sehingga mengurangi air tanah yang mengalir dan merusak strustur tanah yang memicu terjadinya longsor. Tidak Membangun Rumah Persis di Bawah Lereng atau tebing Salah satu upaya untuk menanggulangi jatuhnya banyak korban atau kerugian material, perlu dihimbau kepada masyarakat supaya tidak membangun rumah di bawah lerang persis. Hal ini bertujuan untuk meminimalisasi adanya korban jiwa serta rusaknya rumah dan juga bangunan yang termasuk dalam kerugian material. Pembangunan rumah di bawah tebing sangat berbahaya dan tidak selayaknya dilakukan oleh masyarakat. Melakukan Upaya Preventif Salah satu upaya preventif untuk menanggulangi terjadinya tanah longsor antara lain adalah mengecek keadaan tanah apakah ada retakan atau tidak. Membuat Terasering Terasering merupakan tangga atau undak- undakan yang biasa terdapat di sawah- sawah di dataran tinggi. Sawah terasering selain untuk mencegah terjadinya tanah longsor, ternyata juga bisa menyumbangkan panorama alam yang sangat menakjubkan. Tidak Memotong Tebing Secara Tegak Lurus Pemotongan tebing secara tegak lurus dapat meningkatkan resiko terjadinya tanah longsor. Hal ini karena penekanan yang dihasilkan oleh potongan tersebut lebih besar. Beban yang di bawah dengan yang di atas sama sehingga ada kemungkinan bahwa yang dibawah tidak mampu menyangga yang diatas dan menyebabkan terjadinya tanah longsor. Tidak Mendirikan Bangunan di Sekitar Sungai Sungai adalah salah satu tempat yang rawan terjadi longsor. Sama halnya dengan pendirian bangunan di atas tebing, pendirian bangunan di sekitar sungai juga akan memicu terjadinya tanah longsor. Tidak Membangun Rumah Persis di Bawah Lereng atau Tebing Salah satu upaya untuk menanggulangi jatuhnya banyak korban atau kerugian material, perlu dihimbau kepada masyarakat supaya tidak membangun rumah di bawah lerang persis. Hal ini bertujuan untuk meminimalisasi adanya korban jiwa serta rusaknya rumah dan juga bangunan yang termasuk dalam kerugian material. Pembangunan rumah di bawah tebing sangat berbahaya dan tidak selayaknya dilakukan oleh masyarakat. Selalu Waspada Apabila Hujan Deras Turun Terus menerus Cara selanjutnya adalah selalu bersikap waspada ketika memasuki musim hujan. Sikap waspada ini semakin ditingkatkan lagi apabila telah dirasakan hujan turun dengan waktu yang lama. Terlebih lagi jika hujan tersebut deras. Hal ini akan sangat membantuk warga untuk dapat menyelamatkan diri jika tiba - tiba terjadi tanah longsor. Apabila hujan deras telah berlangsung selama tiga jam atau lebih, maka kita harus waspada dan bertindak cepat, salah satunya adalah dengan mengungsi atau menyelamatkan diri ke tempat yang aman. Memberikan Penyuluhan Kepada Masyarakat Upaya penanggulanagan kerugian karena tanah longsor selanjutnya adalah dengan cara memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Penyuluhan ini bisa berarti himbauan kepada masyarakat mengenai bencana tanah longsor, waktu yang berpotensi untuk menyebabkan tanah longsor serta tanda - tanda akan terjadinya tanah longsor, sehingga masyarakat bisa mengambil langkah yang tepat untuk menyelamatkan diri, keluarga serta harta benda mereka. Itulah beberapa upaya yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi bencana tanah longor. M Hadi H, Sharing and building, berharap dapat berpartisipasi walaupun dalam hal kecil untuk kemajuan pengetahuan - Mengabdi di Dinas Pekerjaan Umum salah satu instansi Pemerintah Daerah FileType PDF Bencana Alam Tanah Longsor Dampak Positif Dan Negatif (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada Kurikulum 2013. Buku ini memudahkan peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran karena memiliki keunggulan sebagai berikut. Buku ini memuat materi dan kegiatan yang memungkinkan peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan Jakarta Penyebab tanah longsor bisa dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, seperti faktor ulah manusia hingga faktor alam. Tanah longsor sendiri merupakan sebutan bagi pergerakan tanah akibat dari peristiwa geologi gerakan masa tanah bebatuan. 10 Penyebab Pemanasan Global Akibat Aktivitas Manusia, Dampak Buruk dan Cara Mencegahnya INFOGRAFIS Deretan Bencana Alam yang Menerjang Indonesia di Awal 2021 10 Macam-Macam Bencana Alam di Indonesia, Ketahui Potensi Ancamannya Tanah longsor tentunya bukan hal yang baru di Indonesia, apalagi di daerah-daerah dengan lereng yang curam. Dampak bencana satu ini tentunya juga tidak main-main, dari kerugian materi hingga kehilangan nyawa bisa terjadi karena tanah longsor. Mengenali penyebab tanah longsor bisa berdampak sangat besar, seperti menekan angka kematian akibat bencana ini, dan juga bisa dijadikan sebuah dasar penanggulangannya. Bagi orang-orang yang tinggal di daerah lereng atau rawan longsor, mengenali penyebab tanah longsor dan cara mencegahnya adalah suatu keharusan. Berikut rangkum dari berbagai sumber, Senin 21/6/2021 tentang penyebab tanah Daerah Rawan Longsor dan Ciri-cirinyaSebelum membahas penyebab tanah longsor, ada baiknya kamu mengenali daerah rawan longsor serta ciri-ciri akan terjadinya bencana ini. Dilansir dari WHO, wilayah yang paling rentan mendapatkan penyebab tanah longsor meliputi - Medan terjal, termasuk area di dasar ngarai; - lahan yang sebelumnya terbakar oleh kebakaran hutan; - tanah yang telah diubah karena aktivitas manusia, - seperti deforestasi atau konstruksi; - saluran di sepanjang sungai atau sungai; - area mana pun yang aliran permukaannya diarahkan atau tanah sangat jenuh. Ciri-Ciri akan Terjadi Tanah Longsor 1. Sehabis hujan, tampak ada retakan pada lereng, 2. Kerikil berjatuhan, tebing terlihat kurang kokoh atau rapuh, 3. Tiba-tiba timbul mata air baru, 4. Genangan air saat musim hujan akan lenyap saat akan terjadi longsor, 5. Pintu maupun jendela sukar terbuka, 6. Pepohonan tampak miring, 7. Halaman rumah atau dalam rumah mendadak alam tanah lonsong yang melanda Desa Periangan, Mamasa Foto Rajab UmarAda dua faktor utama penyebab tanah longsor. Ini adalah faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Curah hujan tinggi Curah hujan yang tinggi merupakan salah satu penyebab tanah longsor. Ketika musim kemarau panjang, tanah akan kering dan membentuk pori-pori tanah atau rongga tanah, kemudian selanjutnya terjadi keretakan pada tanah tersebut. Saat musim hujan datang, otomatis air hujan ini akan masuk ke dalam rongga tanah atau pori-pori tanah yang terbuka tadi. Membuat air hujan akhirnya memenuhi rongga, yang menyebabkan terjadinya pergeseran tanah. Akhirnya mengakibatkan longsor dan erosi tanah. Erosi tanah Erosi tanah merupakan salah satu penyebab tanah longsor yang paling sering terjadi. Erosi ini bisa terjadi ketika ada aliran air yang deras menyerang tanah, sehingga tanah bertambah curam. Aliran air ini bisa berupa gelombang air laut, air yang berasal dari hujan atau badai, air bah, air sungai, dan lain sebagainya. Lereng yang terjal Proses pembentukan lereng atau tebing terjal adalah lewatnya angin dan air di sekitar lereng yang berdampak pada pengikisan lereng tersebut. Waspada jika di sekitar tempat tinggal kamu terdapat tebing atau lereng terjal, karena rawan tanah longsor. Pertambangan Aktivitas pertambangan juga bisa menjadi penyebab tanah longsor. Operasi penambangan yang menggunakan teknik peledakan sering kali menyebabkan daerah lain yang berisiko longsor menjadi longsor akibat getaran di bawah tanah. Beban berlebihan pada suatu area Adanya beban pada tanah yang berlebihan bisa menjadi penyebab tanah longsor. Beban ini bisa berupa salju, tumpukan sampah, bahkan pemukiman. Jika di sekitar lereng terdapat rumah atau pemukiman di lereng serta kendaraan yang lalu lalang di tikungan lembah, maka jika beban tersebut terlampau berat, dapat menyebabkan tanah Tanah LongsorGetaran Getaran juga merupakan salah satu penyebab tanah longsor. Getaran kecil yang disebabkan oleh lalu lintas kendaraan di sekitar lereng perbukitan, akan secara tidak langsung mengakibatkan tanah menjadi longsor. Tetapi berproses, pertama jalanan di lereng bukit ini perlahan akan mengalami keretakan yang jika dibiarkan, lama-lama akan terjadi longsor. Sementara getaran besar dapat langsung menyebabkan tanah longsor, antara lain diakibatkan oleh bahan peledak atau gempa bumi. Hutan gundul Kalau di kawasan kamu tinggal terdapat penebangan hutan secara liar, maka hal ini akan memberikan dampak akibat hutan menjadi gundul, sehingga berdampak pada terjadinya bencana longsor. Pentingnya pohon di daerah perbukitan khususnya adalah untuk menyimpan air dan memperkuat struktur tanah. Air yang berlimpah akan disimpan terlebih dahulu di akar pohon, sehingga tanah akan tetap kokoh dan tidak longsor. Ada lahan pertanian di lereng Penyebab tanah longsor selanjutnya ialah keberadaan lahan pertanian di lereng gunung. Penataan lahan pertanian maupun perkebunan yang buruk, akan berdampak pada timbulnya bencana longsor. Tanaman pertanian dan perkebunan memiliki akar yang kecil dan tidak cukup kokoh untuk menjaga struktur tanah tetap kuat. Lapuknya bebatuan Bebatuan di lereng, seperti batu endapan yang berasal dari gunung berapi dan batu jenis sedimen kecil memiliki sifat lapuk atau kekuatan yang mudah hancur menjadi tanah. Hal ini yang kemudian juga menjadi penyebab tanah longsor. Kepadatan tanah kurang Jenis tanah tertentu terkadang bisa menyebabkan rawannya longsor. Tanah liat misalnya, ia memiliki karakteristik yang mudah pecah ketika musim panas, dan lembek ketika musim hujan. Ini menyebabkan tanah tidak bisa kuat berada di posisinya sehingga mudah Mencegah Tanah LongsorSetelah mengenali penyebab tanah longsor, kamu tentunya juga perlu mengenali pencegahan dari bencana ini. Berikut cara mencegah tanah longsor yang perlu kamu pahami 1. Hindari membangun rumah di bawah atau dekat tebing, 2. Buatlah sengkedan atau terasiring di lereng terjal kalau membentuk pemukinan di saerah tersebut, 3. Hindari untuk membuka kolan atau perkebunan di lereng yang dekat dengan pemukiman warga, 4. Apabila terlihat ada retakan, segara tutup retakan tersebut dengan tanah yang kemudian dipadatkan agar air hujan tidak bisa menerobos celah-celah tanah, 5. Hindari pemotongan tebing menjadi tegak, 6. Penebangan pohon di sekitar lereng sebaiknya tidak dilakukan, 7. Pemukiman yang didirikan di tepian sungai, rentan terkena erosi, 8. Membuat saluran pembuangan air yng secara otomatis bisa menjadi saluran penampungan air tanah, 9. Menanam jenis tananam keras dan ringa, yang memiliki akar dalam yang ditanam di wilayah curam, dan 10. Pengembangan usaha tani rumah longsor lahan.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
c Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan. Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain: · Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan). · Perburuan liar. · Merusak hutan bakau. · Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
Longsor ??? sering sekali kita melihat tanah longsor di berita-berita televisi dan media massa. salah satu akibat dari terjadinya longsor yaitu karena adanya penebangan liar yang mengakibatkan hutan gundul. Pada kesempatan kali ini disini akan mengulas tentang pengertian tanah longsor, jenis-jenis longsor, dan penyebab terjadinya tanah longsor, berserta cara pencegahannya. Untuk itu marilah simak ulasan yang ada dibawah berikut ini. Pengertian Tanah Longsor Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh Erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam Lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat Gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut Gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu Getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir Berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju Baca Juga Pengertian Erosi Serta Metode Konservasi Tanah Jenis-Jenis Tanah Longsor Ada enam jenis tanah longsor, yaitu longsor translasi, longsor rotasi, pergerakan blok, runtuhan batu, rayapan tanah, dan aliran bahan rombakan. Di indonesia jenis longsor yang paling sering terjadi adalah longsor translasi dan longsor rotasi. Sementara itu, jenis tanah longsor yang paling banyak memakan korban jiwa adalah aliran bahan rombakan. Longsor Translasi Longsor ini terjadi karena bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. Longsor Rotasi Longsoran ini muncul akibat bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung. Pergerakan Blok Pergerakan blok terjadi karena perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata. Longsor jenis ini disebut juga longsor translasi blok batu. Runtuhan Batu Runtuhan batu terjadi saat sejumlah besar batuan atau material lain bergerak kebawah dengan cara jatuh bebas. Biasanya, longsor ini terjadi pada lereng yang terjal sampai menggantung, terutama di daerah pantai. Rayapan Tanah Longsor ini bergerak lambat serta serta jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Longsor ini hampir tidak dapat dikenal. Setelah beberapa lama terjadi longsor jenis rayapan, posisi tiang-tiang telepon, pohon-pohon, dan rumah akan miring kebawah. Aliran Bahan Rombakan Longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong oleh air dan terjadi di sepanjang lembah yang mencapai ratusan meter jauhnya. Kecepatan bergantung pada kemiringan lereng, volume air, tekanan air dan jenis materialnya. Baca Juga Pengertian Tanah Beserta Proses Dan Fungsinya Gejala-Gejala Bencana Alama Gejala-gejala umum yang biasanya timbul sebelum terjadinya bencana tanah longsor adalah Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing. Biasanya terjadi setelah hujan. Munculnya mata air baru secara tiba-tiba. Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan. Penyebab Terjadinya Tanah Longsor Berikut ini beberapa faktor yang bisa mempengaruhi tanah longsor, yakni sebagai berikut Hujan Ancaman tanah longsor biasanya dimulai pada bulan November karena meningkatnya intensitas curah hujan. Musim kering yang panjang akan menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar. Hal itu mengakibatkan munculnya pori-pori atau rongga tanah hingga terjadi retakan dan merekahnya tanah permukaan. Ketika hujan, air akan menyusup ke bagian yang retak sehingga tanah dengan cepat mengembang kembali. Pada awal musim hujan, intensitas hujan yang tinggi biasanya sering terjadi, sehingga kandungan air pada tanah menjadi jenuh dalam waktu singkat. Hujan lebat pada awal musim dapat menimbulkan longsor, karena melalui tanah yang merekah air akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng, sehingga menimbulkan gerakan lateral. Bila ada pepohonan di permukaannya, tanah longsor dapat dicegah karena air akan diserap oleh tumbuhan. Akar tumbuhan juga akan berfungsi mengikat tanah. Lereng terjal Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong. Lereng yang terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin. Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor adalah 180 apabila ujung lerengnya terjal dan bidang longsorannya mendatar. Tanah yang kurang padat dan tebal Jenis tanah yang kurang padat adalah tanah lempung atau tanah liat dengan ketebalan lebih dari 2,5 m dan sudut lereng lebih dari 220. Tanah jenis ini memiliki potensi untuk terjadinya tanah longsor terutama bila terjadi hujan. Selain itu tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjadi lembek terkena air dan pecah ketika hawa terlalu panas. Baca Juga Kerusakan Tanah – Pengertian, Penyebab, Perubahan, Ciri, Mengatasi Batuan yang kurang kuat Batuan endapan gunung api dan batuan sedimen berukuran pasir dan campuran antara kerikil, pasir, dan lempung umumnya kurang kuat. Batuan tersebut akan mudah menjadi tanah bila mengalami proses pelapukan dan umumnya rentan terhadap tanah longsor bila terdapat pada lereng yang terjal. Jenis tata lahan Tanah longsor banyak terjadi di daerah tata lahan persawahan, perladangan, dan adanya genangan air di lereng yang terjal. Pada lahan persawahan akarnya kurang kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat tanah menjadi lembek dan jenuh dengan air sehingga mudah terjadi longsor. Sedangkan untuk daerah perladangan penyebabnya adalah karena akar pohonnya tidak dapat menembus bidang longsoran yang dalam dan umumnya terjadi di daerah longsoran lama. Getaran Getaran yang terjadi biasanya diakibatkan oleh gempabumi, ledakan, getaran mesin, dan getaran lalulintas kendaraan. Akibat yang ditimbulkannya adalah tanah, badan jalan, lantai, dan dinding rumah menjadi retak. Susut muka air danau atau bendungan Akibat susutnya muka air yang cepat di danau maka gaya penahan lereng menjadi hilang, dengan sudut kemiringan waduk 220 mudah terjadi longsoran dan penurunan tanah yang biasanya diikuti oleh retakan. Adanya beban tambahan Adanya beban tambahan seperti beban bangunan pada lereng, dan kendaraan akan memperbesar gaya pendorong terjadinya longsor, terutama di sekitar tikungan jalan pada daerah lembah. Akibatnya adalah sering terjadinya penurunan tanah dan retakan yang arahnya ke arah lembah. Pengikisan/erosi Pengikisan banyak dilakukan oleh air sungai ke arah tebing. Selain itu akibat penggundulan hutan di sekitar tikungan sungai, tebing akan menjadi terjal. Adanya material timbunan pada tebing Untuk mengembangkan dan memperluas lahan pemukiman umumnya dilakukan pemotongan tebing dan penimbunan lembah. Tanah timbunan pada lembah tersebut belum terpadatkan sempurna seperti tanah asli yang berada di bawahnya. Sehingga apabila hujan akan terjadi penurunan tanah yang kemudian diikuti dengan retakan tanah. Bekas longsoran lama Longsoran lama umumnya terjadi selama dan setelah terjadi pengendapan material gunung api pada lereng yang relatif terjal atau pada saat atau sesudah terjadi patahan kulit bumi. Bekas longsoran lama memilki ciri Adanya tebing terjal yang panjang melengkung membentuk tapal kuda. Umumnya dijumpai mata air, pepohonan yang relatif tebal karena tanahnya gembur dan subur. Daerah badan longsor bagian atas umumnya relatif landai. Dijumpai longsoran kecil terutama pada tebing lembah. Dijumpai tebing-tebing relatif terjal yang merupakan bekas longsoran kecil pada longsoran lama. Dijumpai alur lembah dan pada tebingnya dijumpai retakan dan longsoran kecil. Longsoran lama ini cukup luas. Adanya bidang diskontinuitas bidang tidak sinambung Bidang tidak sinambung ini memiliki ciri Bidang perlapisan batuan Bidang kontak antara tanah penutup dengan batuan dasar Bidang kontak antara batuan yang retak-retak dengan batuan yang kuat. Bidang kontak antara batuan yang dapat melewatkan air dengan batuan yang tidak melewatkan air kedap air. Bidang kontak antara tanah yang lembek dengan tanah yang padat. Bidang-bidang tersebut merupakan bidang lemah dan dapat berfungsi sebagai bidang luncuran tanah longsor. Penggundulan hutan Tanah longsor umumnya banyak terjadi di daerah yang relatif gundul dimana pengikatan air tanah sangat kurang. Daerah pembuangan sampah Penggunaan lapisan tanah yang rendah untuk pembuangan sampah dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan tanah longsor apalagi ditambah dengan guyuran hujan, seperti yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Leuwigajah di Cimahi. Bencana ini menyebabkan sekitar 120 orang lebih meninggal. Baca Juga Pelapukan adalah Dampak Tanah Longsor Dampak terhadap masyarakat yang terjadi akibat bencana tanah longsor, yaitu sebagai berikut Pan American Health Organization, 2006 Peningkatan Morbiditas Tingginya angka kesakitan dalam keadaan terjadinya bencana dibagi dalam 2 katagori, yaitu Kesakitan primer, adalah kesakitan yang terjadi sebagai akibat langsung dari kejadian bencana tersebut, kesakitan ini dapat disebabkan karena trauma fisik, termis, kimiawi, psikis dan sebagainya. Kesakitan sekunder, kesakitan sekunder terjadi sebagai akibat sampingan usaha penyelamatan terhadap korban bencana, yang dapat disebabkan karena sanitasi lingkungan yang buruk, kekurangan makanan dan sebagainya. Tingginya Angka Kematian Kematian akibat terjadinya bencana alam dibagi dalam dua kategori, yaitu Kematian primer, adalah kematian langsung akibat terjadi bencana, misalnya tertimbun tanah longsor. Kematian Sekunder, adalah kematian yang tidak langsung disebabkan oleh bencana, melainkan dipengaruhi oleh faktor-faktor penyelamatan terhadap penderita cedera berat, seperti. kurangnya persediaan darah, obat-obatan, tenaga medis dan para medis yang dapat bertindak cepat untuk mengurangi kematian tersebut. Masalah Kesehatan Lingkungan Mencakup masalah-masalah yang berkaitan erat dengan sanitasi lingkungan, tempat penampungan yang tidak memenuhi syarat, seperti penyediaan air bersih, tempat pembuangan tinja dan air bekas, tempat pembuangan sampah, tenda penampungan dan kelengkapannya, kepadatan dari tempat penampungan, dan sebagainya. Suplai Bahan Makanan dan Obat-Obatan Apabila kekurangan suplai bahan makanan dan obat-obatan untuk membantu korban bencana, maka kemungkinannya akan menimbulkan berbagai masalah, diantaranya Kekurangan gizi dari berbagai lapisan umur Penyakit infeksi dan wabah, diantaranya infeksi pencernaan GED, infeksi pernapasan akut seperti influensa, penyakit kulit. Cara Pencegahan Tanah Longsor Upaya pencegahan yang dilakukan untuk bencana tanah longsor Iwan Setiawan, 2008. Pencegahan Tingkat Pertama Melarang pembangunan rumah pada lokasi yang rawan longsor, terutama pada lereng dan kaki bukit Memperkuat kestabilan tanah dengan pohon-pohon yang akarnya dapat mengikat tanah secara kuat Tidak menebang atau merusak hutan Melakukan penanaman pada daerah-daerah yang gundul Pembangunan tembok-tembok penahan untuk memperkuat lereng pada lokasi rawan longsor Memberikan penyuluhan pada masyarakat yang tinggal di wilayah longsor tentang cara menghindari bencana longsor. Pencegahan Tingkat Kedua Yang harus dilakukan dalam tahap ini adalah penyelamatan dan pertolongan korban secepatnya supaya korban tidak bertambah. Secara operasional, pada tahap ini diarahkan pada kegiatan Penanganan korban bencana termasuk mengubur koban meninggal dan menangani korban yang luka-luka. Penanganan pengungsian Pemberian bantuan darurat Pelayanan kesehatan, sanitasi, dan air bersih Penyiapan penampungan sementara Pembangunan fasilitas sosial dan fasilitas umum sementara serta memperbaiki sarana dan prasarana dasar agar mampu memberikan pelayanan yang memadai untuk para korban. Baca Juga Pengertian Erosi, Jenis dan Dampak Pencegahan Tingkat Ketiga Rehabilitasi Upaya pemulihan korban dan prasarananya, meliputi kondisi sosial, ekonomi, dan sarana transportasi. Selain itu dikaji juga perkembangan tanah longsor dan teknik pengendaliannya supaya tanah longsor tidak berkembang dan penentuan relokasi korban tanah longsor bila tanah longsor sulit dikendalikan. Rekonstruksi Penguatan bangunan-bangunan infrastruktur di daerah rawan longsor tidak menjadi pertimbangan utama untuk mitigasi kerusakan yang disebabkan oleh tanah longsor, karena kerentanan untuk bangunan-bangunan yang dibangun pada jalur tanah longsor hampir 100%. Ada beberapa tindakan, perlindungan dan perbaikan yang bisa ditambah untuk tempat-tempat hunian antara lain Perbaikan drainase tanah menambah materi-materi yang bisa menyerap Modifikasi lereng pengurangan sudut lereng sebelum pembangunan Vegetasi kembali lereng-lereng dan beton-beton yang menahan tembok mungkin bisa menstabilkan hunian. Tahap Pengungsian Tahap pengungsian yang dapat dilakukan dalam menghadapi bencana tanah longsor adalah Yayasan IDEP, 2004. Peringatan Bahaya Peringatan bahaya merupakan hal pertama yang bisa dilakukan oleh siapa saja yang mengetahui terjadinya bencana. Peringatan ini bisa menggunakan alat atau model komunikasi yang sudah biasa dikenal oleh masyarakat setempat. Alat komunikasi seperti kentongan, bedug dan lainnya merupakan alat yang sangat membantu. Informasi yang Perlu Disampaikan Pada Masyarakat Tentang bencana jenis bencana Besarnya bencana Kapan kemungkinan terjadi Transportasi Menyediakan transportasi yang ada dan pendukungnya seperti supir, bahan bakar. Urutan pengungsian adalah anak-anak, orang tua, korban terluka, orang cacat, wanita dan pria. Saat Dilokasi Pengungsian Yang perlu dipertimbangkan adalah Perawatan dan pertolongan bagi yang terluka Mendirikan tempat perlindungan dan dapur umum Membentuk pos-pos bantuan kemanusiaan Mencatat semua data korban, yang selamat, terluka dan meninggal Mengatur bantuan yang diterima Menghubungi pihak-pihak bantuan dari luar Prinsip Penanggulangan Bencana Tanah Longsor Penanggulangan bencana alam bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bencana alam dan dampak yang ditimbulkannya. Karena itu, dalam penanggulangan harus memperhatikan prinsip-prinsip penanggulangan bencana alamIwan Setiawan, 2008 Dalam Undang-Undang Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, disebutkan sejumlah prinsip penanggulangan, yaitu Baca Juga Reboisasi Pengertian, Fungsi, 20 Manfaat Reboisasi dan Penghijauan Cepat dan Tepat Yang dimaksudkan dengan “prinsip cepat dan tepat” adalah bahwa dalam penanggulangan benacana harus dilaksanakan secara cepat dan tepat sesuai dengan tuntutan keadaan. Keterlambatan dalam penanggulangan akan bnerdampak pada tingginya kerugian material maupun korban jiwa. Prioritas Yang dimaksud dengan “prinsip prioritas” adalah bahwa apabila terjadi bencana, kegiatan penanggulangan harus mendapat prioritas dan diutamakan pada kegiatan penyelamatan jiwa manusia. Koordinasi dan Keterpaduan Yang dimaksud dengan “prinsip koordinasi” adalah bahwa penaggulangan bencana didasarkan pada koordinasi yang baik dan saling mendukung. Yang dimaksud dengan “prinsip keterpaduan” adalah bahwa penanggulangan bencana dilakukan oleh berbagai sektor secara terpadu yang didasarkan pada kerja sama yang baik dan saling mendukung. Berdaya Guna da Berhasil Guna Yang dimaksud dengan “prinsip berdaya guna” adalah bahwa dalam mengatasi kesulitan masyarakat dengan tidak membuang waktu, tenaga, dan biaya yang berlebiahn. Yang dimaksud dengan “prinsip berhasil guna” adalah bahwa kegiatan penanggulangan bencana harus berhasil guna, khususnya dalam mengatasi kesulitan masyarakat denga tidak membuang waktu, tenaga, dan biaya yang berlebihan. Transparansi dan Akuntabilitas Yang dimaksud dengan “prinsip transparansi” adalah bahwa penanggulangan bencana dilakukan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan. Yang dimaksud dengan “prinsip akuntabilitas” adalah bahwa penanggulangan bencana dilakukan secar terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan secara etik dan hukum. Kemitraan Penanggulangan bancana tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Keemitraan dalam penanggulangan bencana dilakukan antara pemerintah dengan masyarakat secra luas, termasuk lembaga swadaya masyarakat LSM maupun dengan organisasi-organisasi kemasyarakatan lainnya. Bahkan, kemitraan juga dilakukan dengan organisasi atau lembaga di luar negeri termasuk dengan pemerintahnya. Pemberdayaan Pemberdayaan berarti upaya meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengetahui, memahami, dan melakukan langkah-langkah antisipasi, penyelamatan, dan pemulihan bencana. Negara memiliki kewajiban untuk memberdayakan masyarakat agar dapat mengurangi dampak dari bencana. Nondiskriminatif Yang dimaksud dengan “prinsip nondiskriminatif” adalah bahwa negara dalam penanggulangan bencana tidak memberikan perlakuan yang berbeda terhadap jenis kelamin, suku, agama, ras, dan aliran politik apapun. Nonproletisi Yang dimaksud dengan “prinsip nonproletisi” adalah bahwa dilarang menyebarkan agama atau keyakinan pada saat keadaan darurat bencana, terutama melalui pemberian bantuan dan pelayanan darurat bencana. Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
Tanahlongsor juga dapat disebabkan karena susutnya bendungan. Turunnya permukaan tanah dan timbulnya retakan dapat diakibatkan oleh penyusutan muka air danau atau bendungan dengan cepat. Penyusutan ini akan berdampak juga pada hilangnya gaya penahan lereng. Waduk yang mempunyai kemiringan sebesar 220 derajat memiliki potensi untuk longsor. Tanah merupakan komponen ekosistem abiotik dari lingkungan yang merupakan tempat berpijak makhluk hidup yang tinggal di planet Bumi, khususnya di ekosistem darat. Bahkan bagi sebagain binatang, tanah merupakan tempat tinggal yang aman. Tanah memiliki jenis yang berbeda- beda. Setap jenis tanah juga memiliki ciri- ciri yang berbeda- beda antara satu jenis dengan jenis yang lainnya. Perbedaan itu dilihat berdasarkan kekuatan sruktur dan juga kandungan atau bahan penyusunnya yang berbeda- beda. Dengan demikian kekuatan tanah yang bertumpuk- tumpuk pun juga berbeda apabila gundukan tanah atau tebing- tebing dari tanah. Ada tanah yang kuat ada pula tanah yang lemah. Nah, tanah dengan struktur lemah ini seringkali mengalami bencana yang kita kenal sebagai tanah longsor merupakan suatu bencana alam dimana tanah- tanah yang memiliki ketinggian tertentu atau yang membentuk tebing mengalami longsoran atau ambruk. Banyak penyebab yang menyebabkan terjadinya tanah longsor, salah satunya adalah hujan deras yang mengguyur dalam waktu yang cukup lama. Bencana tanah longsor memang banyak terjadi di musim hujan, khususnya di daerah yang bertebing- tebing. Tanah longsor biasanya datang dengan tiba- tiba sehingga sering banyak menimbulkan korban jiwa. Maka dari itulah sangat baik apabila masyarakaot berjaga- jaga untuk mengantisipasi atau menanggulangi terjadinya tanah longsor ini. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk menanggulangi bencana tanah longsor, yang akan kita bahas bersama dalam artikel Menanggulangi Tanah LongsorTanah longsor adalah bencana alam yang membahayakan karena sifatnya yang datang dengan tiba- tiba. Banyak korban jiwa yang ditimbulkan dari tanah longsor, selain itu banyak pula kerugian material yang akan dirasakan, khsusnya bagi masyarakat yang rumahnya tertimbun longsoran tanah. Maka dari itulah perlu adanya upaya- upaya khusus untuntuk menanggulangi terjadinya tanah longsor. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi terjadinya tanah longsor antara lain sebagai berikutMembuat benteng atau betonUpaya untuk meanggulangi tanah longsor yang pertama adalah membangun semacam benteng untuk menutupi tebing atau lereng yang terbuat dari tanah. Bentang atau beton ini bisa berupa bangunan dari semen yang menutupi tebing atau lereng tanah tersebut. Hal ini bisa membantu untuk meminimalisir terjadinya tanah longsor karena tanah akan tertahan oleh semen tersebut sehingga tidak mudah longsor. Air hujan yang turun terkadang bisa merember masuk ke dalam tanah, melewati celah- celah tanah tersebut sehingga membuat struktur tanah menjadi rapuh dan pada akhirnya akan longsor dan menimpa bangunan yang ada di menebang pohon di lerengCara kedua untuk menanggulangi terjadinya tanah longsor adalah tidak menebangi pohon di lereng. Akar- akar pohon sangat berguna untuk membuat struktur tanah menjadi lebih kuat, sehingga tidak mudah terjadi longsor. Pohon- pohon yang memiliki akar ini memiliki kemampuan untuk menyerap air dan menyimpannya di dalam tanah, sehingga mengurangi air tanah yang mengalir dan merusak strustur tanah yang memicu terjadinya membangun rumah persis di bawah lereng atau tebingSalah satu upaya untuk menanggulangi jatuhnya banyak korban atau kerugian material, perlu dihimbau kepada masyarakat supaya tidak membangun rumah di bawah lerang persis. Hal ini bertujuan untuk meminimalisasi adanya korban jiwa serta rusaknya rumah dan juga bangunan yang termasuk dalam kerugian material. Pembangunan rumah di bawah tebing sangat berbahaya dan tidak selayaknya dilakukan oleh waspada apabila hujan deras turun terus menerusCara selanjutnya adalah selalu bersikap waspada ketika memasuki musim hujan. Sikap waspada ini semakin ditingkatkan lagi apabila telah dirasakan hujan turun dengan waktu yang lama. Terlebih lagi jika hujan tersebut deras. Hal ini akan sangat membantuk warga untuk dapat menyelamatkan diri jika tiba- tida terjadi tanah longsor. Apabila hujan deras telah berlangsung selama tiga jam atau lebih, maka kita harus waspada dan bertindak cepat, salah satunya adalah dengan mengungsi atau menyelamatkan diri ke tempat yang membuat sawah di lerengSawah yang berada di pinggir lereng juga dapat memicu terjadinya tanah longsor. Hal ini karena tanah persawahan minim akan adanya pepohonan besar dan tanah di persawahan tersebut bertenkstur gembur supaya mudah untuk ditanami. Akibatnya faktor inilah yang menjadi salah satu pemicu terjadinya tanah longsor. Daripada dibuka untuk lahan persawahan, lebih baik dijadikan hutan dengan tanaman- tahaman yang tinggi dan berakar kuat, supaya bisa menyelamatkan kekuatan struktur tanah tersebut sehingga tidak mendirikan bangunan di tebingTren bangunan di atas tebing memang tidak ada matinya. Bangunan di atas tebing sangat laku untuk tujuan pariwisata. Banyak orang yang suka dengan pemandangan di atas bukit atau puncak sehingga banyak binsis hotel di puncak- puncak bukit. Namun teryata pendirian bangunan di atas bukit ini tidaklah baik. Bangunan di atas bukit dapat memicu terjadinya longsor karena ada penekanan tanah yang dilakukan oleh bangunan tersebut. Maka dari itulah pendirian bangunan di atas tebing lebih baik diminimalkan saja karena krang baik untuk tanah dan akan menyebabkan terjadinya longsor resiko.Tidak memotong tebing secara tegak lurusPemotongan tebing yang tidak benar ternyata juga bisa berpengaruh terhadap terjadinya tanah longsor. Misalnya adalah pemotongan tebing secara tegak lurus. Pemotongan tebing secara tegak lurus dapat meningkatkan resiko terjadinya tanah longsor. Hal ini karena penekanan yang dihasilkan oleh potongan tersebut lebih besar. Beban yang di bawah dengan yang di atas sama sehingga ada kemungkinan bahwa yang dibawah tidak mampu menyangga yang diatas dan menyebabkan terjadinya tanah mendirikan bangunan di sekitar sungaiSungai adalah salah satu tempat yang rawan terjadi longsor. Sama halnya dengan pendirian bangunan di atas tebing, pendirian bangunan di sekitar sungai juga akan memicu terjadinya tanah longsor. Maka dari itulah sebisa mungkin untuk menghindari pendirian bangunan di sekitar sungai supaya sungai tetap bersih dan juga struktur tanahnya tetap kuat. Bila perlu justru harus ditanami pepohonan supaya tanah di pinggir sungai kuat dan tidak mudah upaya preventifUpaya lainnya adalah dengan melakukan berbagai upaya preventif untuk menanggunalangi terjadinya tanah longsor. Salah satu upaya preventif untuk menanggulangi terjadinya tanah longsor antara lain adalah mengecek keadaan tanah apakah ada retakan atau teraseringSelanjutnya adalah membuat terasering. Terasering merupakan tangga atau undak- undakan yang biasa terdapat di sawah- sawah di dataran tinggi. Mengapa sawah di dataran tinggi dibentuk sedemikian rupa menyerupai tangga? Hal ini karena untuk memperkecil penekanan sehingga tanah tidak mudah longsor karena tertahan oleh bagian- bagian yang datar. Sawah terasering selain untuk mencegah terjadinya tanah longsor, ternyata juga bisa menyumbangkan panorama alam yang sangat menakjubkan. Dari kejauhan pemandangan sawah dengan terasering ini selalu memberikan suguhan yang wow daripada sawah lainnya yang tidak berada di dataran penyuluhan kepada penanggulanagan kerugian karena tanah longsor selanjutnya adalah dengan cara memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Penyuluhan ini bisa berarti himbauan kepada masyarakat mengenai bencana tanah longsor, waktu yang berpotensi untuk menyebabkan tanah longsor serta tanda- tanda akan terjadinya tanah longsor, sehingga masyarakat bisa mengambil langkah yang tepat untuk menyelamatkan diri, keluarga serta harta benda itulah beberapa upaya yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi bencana tanah longor, khusunya untuk memilimalisir kerugian yang mungkin ditimbulkan dari bencana tersebut. Semoga artikel ini bermanfaat.
Hendramenambahkan, upaya mitigasi bencana geologi ini di antaranya bermanfaat untuk memberikan arahan kepada Pemerintah Daerah dan memberi kepastian terkait tindak lanjut kebijakan Pemerintah Daerah dalam pemberian pelayanan kebencanaan. Selain itu juga terdapat rekomendasi pembangunan kembali daerah bencana dan lahan relokasi pasca bencana.
ilustrasi dampak longsor bagi masyarakat, sumber gambar dari buku Empat Bencana Geologi yang Paling Mematikan oleh Kartono Tcandra 2018 129, tanah longsor merupakan salah satu bentuk gerakan tanah yang terjadi sangat cepat. Adapun bentuk gerakan tersebut berupa pergeseran bongkahan tanah, campuran tanah dan bebatuan, material rombakan dan volume yang besar yang jatuh ke arah yang lebih rendak. Dampak longsor bagi masyarakat cenderung merugikan karena mengancam daerah rawan tanah longsor sudah terpetakan, akan tetapi bencana ini sulit terprediksi waktu dan tempat kejadiannya. Apalagi, bencana tanah longsor terjadi secara cepat dan tiba-tiba, sehingga penduduk yang terdampak menjadi tidak berdaya. Menghadapi situasi Longsor bagi MasyarakatDampak longsor bagi masyarakat tentu sangat merugikan karena merusak berbagai infrastruktur dan bahkan mampu merenggut nyawa seseorang. Beberapa dampak tersebut yaitu sebagai berikut1. Menimbulkan Korban JiwaMayoritas bencana alam yang terjadi di dunia ini memang dapat merenggut nyawa manusia, tidak terkecuali tanah longsor. Saat hujan lebat, umumnya masyarakat berteduh di rumahnya masing-masing dan sebelumnya tidak memprediksi bahwa longsor akan terjadi. Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di kawasan pegunungan rawan longsor cenderung tidak sempat menyelamatkan diri saat bencana itu Kehilangan Tempat TinggalSeperti yang telah dijelaskan di atas, tempat terjadinya longsor tidak dapat diprediksi. Oleh karena itu, rumah-rumah yang berada di kawasan rawan longsor rentan hancur karena bencana tersebut. Akibatnya, banyak masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan dan bahkan kehilangan tempat Terputusnya Jalan Transportasiilustrasi dampak longsor bagi masyarakat, sumber gambar jarang, longsor terjadi di kawasan hutan, bukit atau pegunungan yang dekat dengan jalan transportasi. Jika sampai hal tersebut terjadi, maka mobilitas masyarakat menjadi terhambat. Bahkan, ada yang sampai memutar arah hingga berkilo-kilo meter untuk bisa sampai ke tempat tujuannya. Oleh karena itu, dampak longsor bagi masyarakat mampu menghambat kegiatan Menanggulangi Tanah LongsorAda beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi bencana tanah longsor. Beberapa upaya tersebut di antaranya sebagai berikut• Tidak menebang pohon di lereng gunung• Tidak membangun rumah di bawah lereng atau tebing• Tidak membuat sawah di lereng• Tidak memotong tebing secara tegak lurus• Waspada ketika hujan lebat di kawasan lereng• Memberi sosialiasi kepada masyarakat di kawasan hutan, pegunungan dan perbukitan. MacamMacam Bencana Alam dan Upaya Menanggulanginya. Berikut ini jenis-jenis bencana alam dan gejala-gejalanya yang sering terjadi di wilayah Indonesia. 1. Gempa Bumi. Gempa terjadi karena gerakan batuan yang melewati batas kelentingan atau kelengkungannya. Gempa bumi disebut pula seisme, dapat terjadi karena pergerakan atau benturan lempeng
Apa yang harus dilakukan untuk menanggulangi bencana tanah longsor? Menghindari pembangunan pemukiman di daerah dibawah lereng yang rawan terjadi tanah longsor. Mengurangi tingkat keterjangan lereng dengan pengolahan lahan terasering di kawasan lereng. Apa saja yang perlu kita lakukan untuk mencegah tanah longsor brainly? menanam pohonreboisasi membuat terasering. melakukan upaya preventif. melakukan penyuluhan terhadap masyarakat sekitar. Apa saja dampak dari tanah longsor? Tanah longsor dapat mencemari sumber air di sekitarnya seperti mata air dan sungai. Bencana tanah longsor ini dapat menurunkan kadar kualitas air bersih,karena biasanya bencana tanah longsor bisa membawa kandungan logam maupun zat kimia. Apakah upaya yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi bencana alam? Menjaga lingukungan sekitar. Hindari membuat rumah di pinggiran sungai. Melaksanakan program tebang pilih dan reboisasi. Buanglah sampah pada tempatnya. Rajin Membersihkan Saluran Air. Membangun Pemecah Gelombang. Hutan Mangrove/Bakau. Apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah banjir dan tanah longsor? Mengoptimalkan fungsi sungai dan selokan untuk menampung dan mengalirkan air. Melakukan reboisasi atau penanaman kembali. Memperbanyak atau mengembalikan ketersediaan tanah resapan. Tidak membangun rumah dan bangunan lainnya di bantaran sungai. Hindari penebangan liar. Faktor apa sajakah yang dapat menimbulkan tanah longsor dan bagaimana cara pencegahannya? Curah hujan tinggi. Curah hujan yang tinggi merupakan salah satu penyebab tanah longsor. Erosi tanah. Erosi tanah merupakan salah satu penyebab tanah longsor yang paling sering terjadi. Lereng yang terjal. Pertambangan. Beban berlebihan pada suatu area. Apa saja bentuk kesiapsiagaan menghadapi bencana? JANGAN PANIK. SELAMATKAN DIRI KITA, BARU MEMBANTU YANG LAIN. KESELAMATAN DIRI ADALAH YANG PALING UTAMA. PEKA DAN AMATI LINGKUNGAN SEKITAR SERTA PASTIKAN JALUR KELUAR TERDEKAT. Apakah dampak yang ditimbulkan oleh tanah longsor brainly? Mengakibatkan rumah-rumah masyarakat yang tinggal di area tanah longsor kehilangan tempat tinggal. Mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Memutus jalur transportasi ketika tanah longsor menimbun jalanan utama. Mengakibatkan perekonomian tersendat di daerah yang terjadi tanah longsor. Apa dampak positif dari longsor? Dampak Positif dari Tanah Longsor Meningkatkan rasa peduli terhadap korban bencana dan kepedulian terhadap sesama dan lingkungan. Meningkatkan kesadaran diri supaya tidak melakukan penebangan hutan, memperluas lahan ataupun pemanfaatan hutan yang merugikan. Mengapa terjadi bencana tanah longsor Apa saja akibatnya? Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam. Bagaimana cara mengatasi bencana alam brainly? melakukan reboisasi. tdk membuang sampah sembarangan. membersihkan gorong2/got. sering mengadakan kerja bakti. mendenda para perusak lingkungan. Bagaimana cara penanganan bencana alam dan non alam? Menjaga lingukungan sekitar. Hindari membuat rumah di pinggiran sungai. Melaksanakan program tebang pilih dan reboisasi. Buanglah sampah pada tempatnya. Rajin Membersihkan Saluran Air. Membangun Pemecah Gelombang. Hutan Mangrove/Bakau. Apa yang dimaksud dengan kegiatan pencegahan bencana alam? Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko bencana, baik melalui pengurangan ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang terancam bencana. Bagaimana cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi bencana banjir? Apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah terjadinya banjir brainly? References Pertanyaan Lainnya1Setelah Praktik Tanam Paksa Dihapuskan Hal Yang Terjadi Adalah?2Pencernaan Protein Terjadi Pada Organ?3Lion Habitat Food Activity Characteristics?4Langkah Langkah Menyusun Teks Iklan Slogan Dan Poster?5Jarak Interval Nada G Ke Nada F Adalah?6Bedakan Sistem Pembayaran Batch System Dan Wholesale Payment?7Dengan Apa Makanan Tradisional Disajikan Atau Dikemas?8Lagu Rayuan Pulau Kelapa Dinyanyikan Dengan Tempo?9Contoh Penyimpangan Sosial Yang Dilakukan Oleh Kelompok Adalah?10Jelaskan Yang Perlu Diperhatikan Pada Saat Menggiring Bola?
penyebabtanah longsor, proses terjadinya dampak dan upaya penanggulangan tanah, bencana alam tanah longsor 2 / 6. di jawa barat dampak negatif, ilmu pengetahuan sosial smp penyebab terjadinya tanah, apa saja dampak banjir tanah longsor satujam com, jelaskan dampak positif dan negatif dari gempa bumi, ghelegar net makalah bencana 3 / 6 Di indonesia sering terjadi bencana tanah longsor, dikarenakan perubahan cuaca atau iklim di Indonesia seperti halnya musim kemarau yang panjang dan disusul dengan musim hujan yang tidak ada hentinya. Salah satu faktor penyebab iklim musim di Indonesia ini juga pola hidup manusia yang melebihi kemampuan alam dan perubahan arah angin yang melintasi Indonesia. Rotasi bumi dan revolusi bumi juga mempengaruhi perubahan iklim khususnya di Indonesia. Bentuk permukaan Bumi khususnya di Indonesia yang banyak pegunungan ini juga menjadi salah satu faktor penyebab dari kejadian tersebut terjadi pengembangan rongga-rongga dalam tanah yang luar biasa, sehingga mengakibatkan banjir dimana-mana. Bermula dari tanah merekah di musim kering itu, air hujan akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng, sehingga menimbulkan gerakan lateral. Selain itu sudut lereng yang terjal atau mencapai kemiringan sekitar 150 hingga 180 derajat dapat menyebabkan kerusakan tanah karena adanya longsor. Tentu akibat paling pahit akan dialami oleh orang yang tinggal di Tanah LongsorPengertian Longsor sendiri adalah sebuah peristiwa geologi yang biasa terjadi karena pergerakan tanah dengan berbagai tipe dan jenis yang bermacam – macam. Salah satu contoh jenisnya seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar di tanah. Dilihat secara umum kejadian tanah longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pemicu dan faktor yang mempengaruhi kondisi material itu sendiri disebut faktor pendorong. Sedangkan faktor yang menyebabkan bergeraknya material disebut faktor pemicu. Meskipun penyebab utama kejadian longsor adalah gravitasi yang mempengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada beberapa faktor lainnya yang juga berpengaruh, diantaranya sebagai berikut Getaran dari sebuah mesin, penggunaan bahan – bahan peledak dan seperti halnya jenis-jenis gempa bumi kecil atau besar juga menyebabkan longsor, karena getarannya terjadi tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lebat, mengakibatkan saturasi memperlemah lereng dari bebatuan dan ini dapat terjadi pula jika gaya pendorong pada bagian lereng lebih besar daripada gaya penahan. Hal tersebut diakibatkan oleh besarnya sudut kemiringan lereng, berat jenis tanah batuan, air, serta beban. Tanah Longsor yang sering terjadi tersebut biasanya disebabkan karena bebatuan yang sudah mulai rapuh dan kepadatan tanah yang sudah berkurang karena penahan tanah sudah tidah ada, seperti halnya pohon dan tumbuhan lain. Semua ini bermula ketika musim kering yang panjang, pada saat itu terjadi penguapan air tanah dalam jumlah yang besar. Hal tersebut karena masuknya air kedalam pori-pori Tanah yang tadinya mengembang karena kemarau panjang. Walaupun dalam jangka pendek tindak menimbulkan efek negatif, namun lambat tahun dan ketika musim hujan hadir akan menimbulkan bencana kenyataannya kejadian tersebut banyak dialami oleh masyarakat Indonesia terutama yang tinggal di sekitar lereng yang terjal. Bahkan masyarakat yang tinggal di lereng yang tidak begitu terjal juga mengalaminya. Sering terjadinya Tanah longsor dan banyaknya Tanah merah yang ada di Indonesia menunjukan bahwa tanah Indonesia sudah masuk dalam kategori tanah bergerak. Dari informasi tersebut tentunya ketika sering terjadi tanah longsor akan muncul beberapa dampak yang perlu kita ketahui dan Negatif dari Tanah Longsor1. Korban JiwaMasyarakat akan merasa kesulitan ketika bencana Tanah longsor, karena terjadi secara mendadak dan kadang kala tidak ada gejala akan terjadinya bencana tersebut. Kebanyakan bencana alam terjadi di dunia ini memakan korban jiwa, salah satunya bencana tanah longsor ini. Bencana pada umumnya terjadi ketika hujan lebat dan masyarakat pasti berteduh dirumah masing-masing. Sementara itu, tanah longsor merupakan bencana alam yang datang secara tiba-tiba seperti halnya bencana tsunami. Kemungkinannya sangat kecil ketika terjadi bencana tersebut dan masyarakat mau menyelamatkan diri. Semakin meningkatnya korban jiwa akibat bencana alam tanah longsor ini, juga berdampak mengurangi sumber daya manusia yang mempunyai potensi. Ketika bencana longsor terjadi sebenarnya kita dapat meminta bantuan terhadap relawan SAR yang mempunyai potensi sumber daya manusia dalam bidang tersebut. Para relawan pun juga kesulitan dalam mengevakuasi korban dari bencana tersebut, karena tidak semudah yang dibayangkan. Dalam mengevakuasi harus berhati-hati karena posisi korban tertimbun tanah. Selain mereka kesulitan dalam mengevakuasi, mereka juga harus waspada jika ada longsor susulan. Hal tersebut menyebabkan menghambat proses evakuasi yang kadang kala korban berhasil dievakuasi hingga Kehilangan Tempat TinggalHal yang juga akan dialami oleh masyarakat adalah kehilangan tempat tinggal. Rumah masyarakat yang disekitar terasering sebenarnya menjadi perhatian khusus, karena kemungkinan besar rawan longsor. Pengertian terasering yang dimaksud tersebut sebenarnya tidak semua jenis lahan terasering, hanya yang mempunyai kemiringan yang melebihi batas saja. Ketika terjadi bencana longsor, rumah penduduk yang akan rusak bahkan hancur yang berada di daerah lereng terlebih utama hal tersebut, karena tanah yang dekat dengan lereng itu mudah mengalami pergeseran setiap waktu. Pergeseran tanah di daerah lereng terjadi tidak hanya pada musim hujan, namun di musim kemarau pula. Sehingga ketika musim hujan tiba, rongga tanah akibat pergeseran di musim kemarau terisi air dan longsor dengan cepat. Sekuat apapun cakar ayam sebuah rumah di daerah lereng, kemungkinan besar tetap tidak bisa bertahan atau pun Terputus Jalur TransportasiDisamping merugikan masyarakat sekitarnya, juga merugikan masyarakat luar daerah yang sedang melakukan perjalanan dan melintas di area tersebut. Hal itu terjadi ketika kejadian bencana itu disekitar jalur transportasi, terutama yang sering digunakan para pengemudi kendaraan. Jalur transportasi yang berada disekitar perbukitan, lembah, hutan dan pegunungan itu sering terjadi pengalihan jalur karena terjadi bencana Perekonomian TersendatYang dimaksud dengan perekonomian tersendat, saat tanah longsor terjadi tentunya akan merusak sumber mata pencaharian para warga. Ketika hal itu terjadi, alur perekonomian mulai terputus, seorang produsen tidak dapat memproduksi barang dagangannya lagi. Sedangkan konsumen mempunyai kebutuhan yang aktif selalu, neraca perekonomian masyarakat mulai terputus karena dampak bencana ini. Sumber daya alam yang biasanya dimanfaatkan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari juga semakin berkurang, karena punah terkena dampak bencana Rusaknya InfrastrukturBencana ini juga berakibat fatal pada infrastruktur terutama pada pemukiman penduduk disekitar tanah longsor itu. Pemukiman masyarakat tentu akan mengalami kerusakan sesuai berdasarkan separah apa kejadian longsor tersebut. Selain itu, berdampak pula pada kerusakan sarana kesehatan, pendidikan serta tempat peribadatan. Jika dihitung materi, selain memakan korban jiwa yang banyak juga sangat merugikan dalam hal materi. Terutama bagi masyarakat sekitar daerah tanah longsor Trauma PsikisBencana longsor tidak hanya menimbulkan kerugian fisik, namun juga menimbulkan kerugian psikis bagi masyarakat sekitar. Pada umumnya makhluk hidup didunia ini, terutama manuasia mempunyai mental seseorang berbeda-beda, ada yang tidak bisa menerima keadaan yang terjadi pada dirinya, keluarganya atau pun orang terdekat. Akibat tanah longsor dapat membahayakan kondisi psikis masyarakat sekitar,karena kurangnya pengetahuan dapat menjadi diri sendiri fisik dan psikis. Salah satu bentuk trauma psikis masyarakat menjadi bingung, dimana akan tinggal, bagaimana melangsungkan kehidupannya tanpa rumah dan lahan Harga Tanah TurunKetika berbicara harga tanah tentunya juga berbicara tentang alih fungsi tanah dikarenakan tanah tersebut didaerah yang kurang menguntungkan. Akibat bencana tanah longsor, tanah yang mestinya perekonomian masyarakat atau pun untuk lahan pekerjaan malah lahan tersebut dikosongkan. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kerugian yang besar. Kadang karena masyarakat belum paham tentang ciri-ciri lahan basah, seringkali membeli tanah yang kiranya dapat harga murah dan bisa di tanami padi. Namun tidak lama terjadi longsor di lahan tersebut yang membuat pemilik harus menjualnya kembali. Karena pemilik tidak ingin menanggung resiko dan berfikir bahwa lahan tersebut sudah tidak ada gunanya lagi. Maka dari itu sebelum tanah tersebut longsor dan harga tanah turun, masyarakat juga harus paham tentang cara melestarikan tanah agar lubang pori-pori tidak terlalu dalam dan tanah tersebut Keselamatan Masyarakat Sekitar TerancamMasyarakat yang awalnya nyaman dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari akan berubah drastis menjadi tidak tenang, karena keselamatannya terancam oleh bencana longsor ini. Mereka menjadi ragu ketika akan melakukan aktivitas seperti biasanya, apalagi ketika cuaca yang sudah berawan hitam dan ada tanda-tanda akan hujan lebat. Masyarakat yang lahan sekitarnya rawan bencana tentunya juga harus paham tentang jenis-jenis hujan yang mengamcam keselamatan mereka. Disisi lain hujan juga bisa dimanfaatkan, dan masyarakat juga harus paham tentang pemanfaatan air hujan untuk mencukupi kebutuhan Rusaknya Sanitasi LingkunganSanitasi atau pembudayaan hidup bersih ini menjadi perihal utama masyarakat untuk menjaga keutuhan planet bumi ini dari bencana alam. Salah satu bentuk sanitasi ini adalah menjaga saluran air dan pengedalikan pencemaran air untuk mengurangi kerusakan sanitasi lingkungan. Masyarakat sekitar juga perlu belajar tentang sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui agar teringat akan pentingnya air untuk melangsungkan Positif dari Tanah LongsorNamun, dibalik beberapa dampak negatif dari bencana alam tanah longsor ini, sebenarnya tidak luput pula dari dampak positif yang membuahkan kesadaran bagi masyarakat sekitarnya. Berikut beberapa contoh dampak positif dari adanya bencana tersebut Tanah longsor menumbuhkan motivasi kepada masyarakat untuk waspada terhadap bencana longsor susulan ataupun bencana yang rasa peduli terhadap korban bencana dan kepedulian terhadap sesama dan kesadaran diri supaya tidak melakukan penebangan hutan, memperluas lahan ataupun pemanfaatan hutan yang dan penelitian oleh ahli geologi tentang penyebab tanah akan pentingnya peran manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan hutan untuk memaksimalkan potensi sumber daya alam hutan itu akan manfaat hutan lindung bagi keselamatan makhluk hidup di dunia dampak negatif maupun positif tersebut semoga bisa menjadi pengetahuan bersama bagi kita. Menjaga lingkungan adalah salah satu cara mencegah terjadinya bencana alam, terutama tanah longsor. Serta masyarakat juga perlu mengetahui bagaimana cara melestarikan alam untuk menghambat terjadinya bencana alam. Artikel Terkait” state=”closed”Macam Macam Bencana Alam di indonesiaPenanggulangan Bencana AlamPengertian Bencana Alam Bencana TsunamiAkibat Terjadinya Tanah LongsorPenyebab Terjadinya TsunamiCara Mencegah Banjir Banjir LumpurMitigasi Bencana BanjirTanah LongsorAlat Pengukur TsunamiJenis Jenis BanjirPenyebab Tanah LongsorKebakaran Hutan di indonesiaPenyebab TsunamiBanjir BandangPenyebab BanjirAkibat Kebakaran Hutan Angin Puting BeliungBanjir RobProses Terjadinya Banjir dengan Menggunakan Prinsip GeografiGejala Vulkanisme Penyebab Gunung Meletus Ciri ciri Akan Terjadi TsunamiArtikel LainnyaBendungan Terbesar di DuniaNegara Penghasil Pisang Terbesar di DuniaNegara Penghasil Kopi Terbesar di DuniaJenis-jenis Barang TambangSumber Daya Alam Nabati Kekayaan Alam IndonesiaPotensi Sumber Daya AlamSumber Daya Alam PertanianFungsi HutanJenis jenis Sumber Daya AlamSumber Daya Alam Yang Dapat Diperbaharui dan tidak dapat diperbaharuiPengertian Kekayaan Alam Cara Melestarikan Alam Bioma Hutan GugurPotensi Sumber Daya Alam HutanHutan Terluas di DuniaZona LautSumber Daya Alam Berdasarkan JenisnyaBioma TaigaManfaat Letak Astronomis IndonesiaSumber Daya Alam BiotikProses Pengolahan Kelapa SawitKenampakan Alam di IndonesiaPenyebab Kebakaran Hutan dan cara penanggulangannyaJenis Tanah yang Baik untuk Kelapa SawitCiri- ciri Lahan BasahKeanekaragaman Hayati di indonesiaPengaruh Kegiatan Manusia Terhadap Keanekaragaman HayatiHutan WisataPengertian Geyser Gejalagejala umum yang biasanya timbul sebelum terjadinya bencana tanah longsor adalah: · Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing. · Biasanya terjadi setelah hujan. · Munculnya mata air baru secara tiba-tiba. · Tebing rapuh dan krikil mulai berjatuhan 4. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya tanah Longsor Berita tentang bencana tanah longsor sering kita dengar dari televisi atau membacanya di media cetak. Tanah longor yang terjadi tiba-tiba, membuat banyak korban berjatuhan. Untuk mengantisipasi terjadinya bencana tanah longsor, kita harus memiliki cara mencegah tanah longsor. Kita harus tahu lebih dahulu penyebab dan pencegahan terhadap bencana alam Akan Terjadi Bencana LongsorSehabis hujan, tampak retakan pada lerengKerikil berjatuhan, tebing terlihat kurang kokoh atau rapuhTiba-tiba timbul mata air baruGenangan air saat musim hujan akan lenyap saat akan terjadi longsorPintu maupun jendela sukar terbukaPepohonan tampak miringHalaman rumah atau dalam rumah yang mendadak amblesNah, berikut adalah penjelasan mengenai penyebab tanah longsor 1. Tingginya curah hujan – Curah hujan yang tinggi adalah salah satu penyebab terjadinya bencana longsor. Ketika musim kemarau panjang, tanah akan kering dan membentuk pori-pori tanah rongga tanah dan selanjutnya terjadi keretakan pada tanah tersebut. Apabila hujan datang, otomatis air hujan akan masuk ke dalam rongga tanah atau pori-pori tanah yang terbuka tadi. Air hujan yang telah memenuhi rongga, menyebabkan terjadinya pergeseran tanah. Yang akhirnya mengakibatkan longsor dan erosi Hancurnya bebatuan – Batu yang rentan longsor adalah bebatuan yang berada di lereng, dengan jenis batu yaitu sedimen kecil dan batuan endapan yang berasal dari gunung berapi. Biasanya batu di lereng itu sifatnya lapuk atau tidak memiliki kekuatan dan mudah hancur menjadi tanah, inilah pemicu terjadinya tanah Tumpukan sampah – Sampah yang menumpuk tidak hanya menjadi penyebab banjir, akan tetapi juga tanah longsor. Ya, sampah sebagai pemicu longsor bila sampah tersebut telah menggunung ditambah dengan tekanan dari air hujan berintensitas Hutan gundul – Penebangan hutan secara liar yang mengakibatkan memberikan dampak akibat hutan gundul dapat berdampak pada terjadinya bencana longsor. Seperti kita tahu, pohon-pohon yang ada di lereng bukit atau pepohonan di hutan sekitar, akarnya bemanfaat untuk menyimpan air dan memperkuat struktur tanah. Sehingga tanah akan tetap kokoh dan tidak Getaran – Getaran kecil yang disebabkan oleh lalu lintas kendaraan di sekitar lereng perbukitan, tidak secara langsung mengakibatkan tanah jadi longsor. Tetapi berproses, pertama jalanan di lereng bukit yang sering dilewati kendaraan perlahan akan mengalami keretakan yang jika dibiarkan, lama-lama akan longsor. Sementara getaran besar yang langsung menyebabkan tanah longsor antara lain diakibatkan oleh bahan peledak atau gempa Erosi – Erosi merupakan pengikisan tanah. Penyebabnya bermacam-macam, salah satunya adalah aliran sungai yang terus mengikis tebing di sekelilingnya. Terlebih jika tebing itu tidak memiliki penahan berupa pepohonan, maka kemungkinan besar tanah pada tebing bisa longsor. baca cara mencegah erosi tanah7. Bendungan susut – Turunnya permukaan tanah dan timbulnya retakan diakibatkan oleh penyusutan muka air danau atau bendungan dengan cepat. Penyusutan ini berdampak pula pada hilangnya gaya penahan dengan kemiringan 220o berpotensi untuk Lereng dan tebing yang terjal – Proses pembentukan lereng atau tebing terjal adalah lewatnya angin dan air di sekitar lereng yang berdampak pada pengikisan lereng tersebut. Waspada jika di sekitar tempat tinggal terdapat tebing atau lereng terjal, karena rawan tanah longsor. baca perbedaan dataran tinggi dan dataran rendah9. Menumpuknya material – Banyak warga yang ingin melakukan perluasan pemukiman dengan cara menimbun lembah atau memotong tebing. Tanah yang digunakan untuk menimbun lembah, belum benar-benar padat, jadi tatkala proses terjadinya hujan tiba-tiba mengguyur dapat menimbulkan retakan dan permukaan tanah yang Longsoran lama – Dalam memilih daerah tempat tinggal, hindari daerah yang pernah mengalami tanah longsor karena daerah tersebut rawan longsor kembali. Tanahnya rentan gugur apalagi bila ada tekanan dari angin, air, dan Kelebihan beban – Adanya beban yang terlampau berat akan memberi tekanan pada tanah, sehingga tanah mudah longsor. Contohnya adalah adanya rumah, pemukiman di lereng, kendaraan yang lalu lalang di tikungan Tanah tak padat – Tanah yang tidak padat contohnya adalah tanah liat. Sifat tanah yang pecah ketika pada pembagian musim seperti musim kemarau atau kering melanda dan lembek saat terkena curah hujan tinggi menyebabkan rawan mengalami longsor. Tanah yang kurang lebih ketebalannya 2,5 meter akan longsor jika terdapat pada kemiringan atau sudut lereng Ada lahan pertanian di lereng – Penataan lahan pertanian maupun perkebunan yang buruk akan berdampak pada timbulnya bencana longsor. Tanaman pertanian dan perkebunan memiliki akar yang kecil dan tidak cukup kokoh untuk menjaga struktur tanah tetap kuat. Pepohonan ditebang seenaknya untuk membuka lahan perkebunan dan pertanian tanpa mempertimbangkan efeknya. Pepohonan yang ditebang fungsinya memperkuat tanah dan akarnya mampu menyerap air, dan untuk menghindari penyebab pemanasan global sehingga ketika curah hujan tinggi, tidak akan terjadi bencana longsor maupun Bencana Tanah LongsorHindari membangun rumah di bawah atau dekat tebingBuat sengkedan atau terasering di lereng terjal kalau membentuk pemukiman di sanaHindari buka kolam atau perkebunan di lereng yang dekat dengan pemukiman wargaApabila terlihat ada retakan, segera tutup retakan tersebut dengan tanah yang kemudian dipadatkan supaya air hujan tidak bisa menerobos celah-celah tanahHindari pemotongan tebing jadi tegakPenebangan pohon di sekitar lereng sebaiknya jangan dilakukanPemukiman yang didirikan di tepian sungai, rentan terkena erosi. Jadi cari daerah lain yang lebih aman bila ingin mendirikan rumahPembuatan saluran pembuangan air SPA yang otomatis bisa menjadi saluran penampungan air tanah SPAT. Saat curah hujan tengah tinggi saluran menjadi SPA, tetapi ketika intensitas hujan rendah dapat berubah menjadi SPAT baca manfaat curah hujan yang tinggiMenanam jenis tanaman keras dan ringan, memiliki perakaran dalam di wilayah curamPengembangan usaha tani ramah longsor lahan, sebagai contoh menanam hijauan makanan ternak dengan cara panen ketika tanah longsor terjadiSigap melakukan penyelamatan dan memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat pada korban. Hal ini pun dilakuan agar korban bencana tidak bertambah banyakMelakukan rehabilitasi, memulihkan kondisi korban beserta sarana dn prasarana. Contohnya keadaan ekonomi dan sosial, termasuk sarana transportasiPengkajian terhadap perkembangan tanah longsor dan cara pengendalianBila bencana sudah susah untuk dikendalikan, maka harus menyiapkan relokasi para korban bencana Tanaman Pengendali LongsorBanyak jenis tanaman yang tidak kita ketahui untuk pengendali longsor yang dapat merugikan seluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Jenis tanamannya memang langka, namun memiliki banyak kandungan yang bisa menjadi pengendali adalah jenis tanaman pengendali longsor 1. Pepohonan dengan sifat akar tunggang yang dalam dan banyak akar cabang1. Pohon kemiri Aleurites Moluccana – Biji kemiri banyak dipakai sebagai minyak dan juga rempah-rempah. Tinggi pohon kemiri bisa sampai 40 meter. Daunnya berbentuk bulat telur atau lonjong dengan diameter sekitar 30 Laban Vitex Pubescens – Umumnya pohon laban ini memiliki tinggi 10 sampai dengan 15 meter. Laban banyak tumbuh di seluruh wilayah Indonesia, utamanya di tanah kering dan hutan-hutan. Batang yang keras dan bengkok, tak menghasilkan kayu panjang. Banyak dimanfaatkan untuk pembuatan arang dan perintis di hutan yang gundul. Karena sifat laban yang cepat tumbuh, jadi hutan dapat dengan cepat kembali Dlingsem Homalium Tomentosum – Dlingsem ini banyak dikenal orang dengan sebutan kayu batu, kayu kerbau, momala, dan Bungur Lagerstroemia Speciosa – Bungur biasanya berbentuk perdu atau pohon. Bunga bungur apabila mekar bersamaan akan tampak sangat indah dengan warna merah jambu cerah. Pohon bungur banyak ditanam di tepi jalan raya, tepian sungai, atau halaman dan pekarangan Mindi Melia Azedarach – Mindi adalah jenis pohon bercabang banyak yang kulit batangnya berwarna cokelat tua dan bersisik. Pohon yang bisa tumbuh hingga 20 meter ini dapat dijumpai di tepian jalan, dekat daerah pesisir, dataran tinggi maupun rendah. Pohon bisa tumbuh dengan cepat dan ditanam di wilayah beriklim tropis atau sub Johar Cassia Siamea – Pohon yang mempunyai batang pendek lurus ini, kulit batangnya abu-abu kecokelatan. Manfaatnya adalah sebagai pohon penaung yang banyak ditanam di perkebunan kopi atau teh, dan dapat menghalangi Lamtoro merah Acacia Villosa – Lamtoro merah mengandung senyawa anti toksik dan nutrisi yaitu polifenol dan asam amino non protein AANP.8. Ampupu Eucalyptus Alba – Ampupu dapat ditemukan di wilayah Indonesia bagian timur. Ampupu dimanfaatkan sebagai kayu bakar, bahan pulp, gergajian. Pertumbuhan tanaman ini tergolong sangat cepat dan kadar minyak yang terkandung pada daun ampupu termasuk Petai Cina Leucaena Glauca – Tanaman berkayu dengan tinggi hingga 20 meter. Dengan akar tunggang, batang tegak lurus dan Pepohonan dengan sifat akar tunggang yang dalam dan akar cabang sedikit1. Mahoni berdaun besar Swietenia Macrophylla – Pohon mahoni ini berfungsi sebagai penyaring udara dan dapat membuat polusi udara di lingkungan berkurang hingga 69%. Akar-akar pohon bisa menyimpan cadangan air. Buahnya dapat dimanfaatkan sebagai obat kolesterol, penyumbatan aliran darah, dan penangkal radikal Rengas Gluta Renghas – Pohon rengas bisa mencapai ketinggian 50 meter dengan getah beracun sehingga bisa membuat kulit iritasi dan luka. Warna kulit batang merah kecokelatan, merah jingga, sampai cokelat Jati Tectona Grandis – Pohon jati dapat menghasilkan kayu bermutu baik. Pohonnya mempunyai batang lurus dan tumbuh sampai 40 meter. Daunnya lebar dan besar, meranggas ketika musim Kesambi Schleichera Oleosa – Kesambi atau kosambi adalah pohon yang bisa tumbuh pada daerah yang kering. Dapat menghasilkan minyak. Kesambi berasal dari Sono Kembang Pterocarpus Indicus – Sono kembang dapat tumbuh sangat besar di hutan rimba, sampai 40 meter. Batang bonggol dengan kulit kayu abu-abu Sono Keling Dalbergia Sissoides – Angsana atau sebutan lain sono keling dapat ditemui di hutan-hutan nusantara. Dengan persebaran paling banyak di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Banyak dipakai untuk perabotan rumah karena sifatnya yang kuat, indah, dan yang mempunyai akar tunggang dengan akar cabang sedikit, selain beberapa contoh di atas, ada pula yang lainnya. Diantaranya Dalbergia Latifolia, Trengguli Casia Fistula, Tayuman Bauhinia Hirsula, Asam Jawa Tamarindus Indicus, dan Pilang Acacia Leucophloea. DampakEkploitasi Hutan secara Berlebihan dan Penanggulangannya Eksploitasi Sumber Daya Alam secara berlebihan tanpa memperhatikan aspek-aspek yang dapat merugikan kita semua, bukan hanya oknum yang melakukan Eksploitasi saja yang akan merasakan dampaknya namun seluruh makhluk hi d up yang ada di bumi juga akan merasakan efek dari Eksploitasi yang berlebihan itu. - Bencana tanah longsor kerap terjadi di Indonesia hingga memakan banyak korban jiwa. Maka dari itu, masyarakat perlu memahami cara mencegah tanah longsor dan mitigasi bencananya. Mengutip penjelasan dari BNPB Badan Nasional Penanggulangan Bencana, definisi tanah longsor adalah jenis gerakan massa tanah, batuan, ataupun percampuran keduanya, yang menuruni atau keluar lereng sebagai akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun dalam pengertian secara umum, tanah longsor merupakan gerakan tanah dan batuan yang terseret ke bawah di lahan miring, serta terjadi tiba-tiba dengan volume material besar sekaligus. Karena volume materialnya besar dan terjadi secara tiba-tiba, gelontoran material tanah maupun batuan ketika bencana longsor terjadi bisa membuat bangunan-bangunan di sekitar lereng hancur. Tanah Longsor bisa disebabkan faktor alam maupun manusia. Mengutip buku Kerawanan Longsor pada Lereng Tanah Lunak dan Penanganannya 202046 karya Lusmeilia Afriani, di antara yang menjadi faktor penyebab tanah longsor adalah kemiringan lereng topografi, keadaan tanah atau batuan, curah hujan dan kondisi saluran air, gempa, vegetasi hutan dan lahan, serta penggunaan lahan. Dua faktor terakhir lebih sering berkaitan dengan perilaku itu, faktor-faktor di atas bisa saling memengaruhi sekaligus menentukan luasnya bencana tanah longsor. Namun, kemiringan lerengan memang menjadi faktor yang sangat penting dalam kejadian bencana longsor. Cara Mencegah Tanah Longsor Untuk mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan akibat bencana tanah longsor, ada banyak cara pencegahan yang bisa diterapkan. Berikut ini sejumlah cara mencegah tanah Tidak membuat kolam atau sawah di atas lereng Keberadaan kolam dan sawah yang dipenuhi air di atas tebing curam dengan lahan gundul dapat memperbesar daya hidrostatiska. Akibatnya tanah menjadi sangat rentan untuk tergeser sehingga mengakibatkan terjadinya longsor. Biasanya sebelum longsor terjadi, ada pertanda seperti air yang ada di sawah atau kolam tiba-tiba hilang karena terserap habis ke dalam tanah. 2. Tidak mendirikan rumah di bawah tebing Sebaiknya memilih lokasi rumah yang aman dari longsor. Jika lokasi setempat banyak bukit, pilih lokasi rumah yang sekiranya longsoran tanah berada jauh dari jangkauan. Usahakan lokasi rumah sejauh mungkin dari kaki tebing. 3. Tidak menebang pohon di sekitar tebing Akar-akar pohon yang menyebar dan saling bersinggungan bisa menjaga kestabilan tanah. Dengan begitu, tanah di perbukitan tidak mudah longsor. Jika banyak pohon di sekitar tebing ditebang dan bagian atasnya gundul, tanah di sekitarnya tidak lagi memiliki penahan sehingga mudah longsor. 4. Tidak memotong tebing secara tegak lurus Sebaiknya tidak memotong badan lereng secara tegak lurus. Sebab, hal itu akan mengurangi daya penahan tanah terhadap tanah yang berada di atasnya. 5. Tidak mendirikan bangunan di sekitar sungai Tanah di pinggir sungai biasa mudah tergerus oleh erosi. Jika hujan datang terutama pada musim penghujan, volume air sungai akan meningkat dan aliran sungai menjadi sangat deras. Di situasi demikian, erosi mudah terjadi dan memicu longsoran tanah di pinggir Membuat terasering Buat terasering atau sistem bertingkat pada lahan yang miring jika lahan tersebut akan digunakan sebagai sawah atau ladang. Dengan dibuatnya terasering, akan memperlambat aliran permukaan ketika hujan tiba. Drainase yang baik juga bermanfaat mencegah air tergenang di atas lereng. Jika lereng kedap air, longsor biasanya mudah Mengecek kondisi tanahPengecekan berkala terhadap kondisi tanah, terutama di lahan miring penting dalam pencegahan tanah longsor. Jika ada retakan tanah, segera tutup retakan tersebut dengan tanah lempung untuk mengurangi air yang masuk dalam rekahan tersebut. 8. Sosialisasi bahaya longsorMemberikan penyuluhan kepada masyarakat terkait tanah longsor dan bahayanya penting secara rutin dilakukan, terutama di area rawan bencana ini. Kewaspadaan terhadap bahaya longsor bisa mencegah banyak korban jiwa saat bencana tersebut muncul. 9. Membuat bangunan penahanDi lahan-lahan yang miring dan rawan longsor, pembuatan bangunan penahan pergerakan tanah bisa meminimalisir risiko Membuat sistem Early Warning System EWSPembuatan sistem EWS dan penyediaan alat-alatnya penting untuk mencegah banyaknya korban jiwa saat longsor terjadi. Dengan adanya sistem EWS yang baik, peringatan bahaya longsor dapat segera diketahui oleh warga terdampak sehingga evakuasi bisa segera dilakukan sebelum bencana terjadi. 11. Relokasi Warga di Area Rawan LongsorDampak longsor bisa sangat besar jika melanda permukiman warga. Karena itu, di kawasan yang sangat berisiko longsor, relokasi warga bisa menjadi solusi mencegah banyaknya korban jiwa. Akan tetapi, relokasi biasanya memerlukan biaya yang besar. Mitigasi Tanah Longsor Sebelum, Saat, dan Sesudah Mitigasi tanah longsor merupakan bagian dari pencegahan yang penting untuk dilakukan. Mengutip laman UGM, setidaknya ada 5 langkah mitigasi yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi bencana longsor. Kelimanya adalah pemetaan wilayah rawan longsor, pemeriksaan lokasi longsor saat sebelum dan sesudah bencana, pemantauan tanah di wilayah rawan longsor, sosialisasi ke masyarakat terkait ancaman longsor, dan penelitian terhadap penyebab longsor. Selain itu, terdapat 3 tahapan mitigasi longsor yakni ketika sebelum bencana terjadi, saat bencana terjadi, dan pada masa setelah bencana. Perincian rumusan mitigasi di 3 tahap itu adalah sebagai berikut. 1. Tahap Sebelum Longsor Terjadi Waspada terhadap curah hujan yang tinggi Simak informasi dari radio mengenai informasi hujan dan kemungkinan tanah longsor Siapkan dukungan logistik logistik, sarana kedaruratan, uang tunai, obat-obatan, dan lain-lain Segera lakukan evakuasi jika ada instruksi dari pihak yang berwenang. 2. Tahap Saat Longsor Terjadi Menyelamatkan diri dan warga yang terdampak bencana warga Jika ada suara gemuruh, segera keluar dari rumah dan cari tempat lapang dan tanpa penghalang warga Evakuasi korban ke tempat yang lebih aman warga dan pihak berwenang Mendirikan dapur umum, pos-pos kesehatan, dan pengungsian warga dan pihak berwenang Memastikan air bersih tersedia di pengungsian warga dan pihak berwenang Mendistribusikan logistik, tikar, selimut, dan lain-lain warga dan pihak berwenang. 3. Tahap Setelah Longsor Terjadi Jangan segera kembali ke rumah, pastikan dulu tidak ada longsor susulan terjadi Jika diminta untuk membantu proses evakuasi, gunakan sepatu khusus dan peralatan yang menjamin keselamatan Perhatikan kondisi tanah sebagai pijakan yang kokoh saat proses evakuasi Jika harus menghadapi reruntuhan bangunan untuk menyelamatkan korban, pastikan tidak menimbulkan dampak yang lebih buruk. - Sosial Budaya Kontributor Robiatul KameliaPenulis Robiatul KameliaEditor Addi M Idhom .
  • 1oumlui1xf.pages.dev/331
  • 1oumlui1xf.pages.dev/976
  • 1oumlui1xf.pages.dev/288
  • 1oumlui1xf.pages.dev/9
  • 1oumlui1xf.pages.dev/760
  • 1oumlui1xf.pages.dev/512
  • 1oumlui1xf.pages.dev/271
  • 1oumlui1xf.pages.dev/493
  • 1oumlui1xf.pages.dev/738
  • 1oumlui1xf.pages.dev/493
  • 1oumlui1xf.pages.dev/19
  • 1oumlui1xf.pages.dev/325
  • 1oumlui1xf.pages.dev/191
  • 1oumlui1xf.pages.dev/700
  • 1oumlui1xf.pages.dev/397
  • jelaskan dampak bencana tanah longsor dan upaya penanggulangannya